Selasa, 17 April 2012 0 komentar

Sejarah Pendekar Merpati

Oleh Danar
(Sumber hasil wawancara dengan Pendekar Ismail Navianto, PBr saat Ujian Kenaikan Tingkat Kader di SMK Muhammadiyah - Kaujon Serang Th 2013)

Penyusun Jurus Merpati Perguruan Tapak Suci berasal dari kota apel yaitu Malang - Jawa Timur. Beliau adalah Bapak Pendekar Besar Ismail Navianto, SH, MH. Pak Is begitulah beliau akrab disapa oleh murid muridnya. Pak Is adalah seorang dosen di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang.
Pada tahun 1968 saat itu masih maraknya aksi dari organisasi KAMI dan KAPI. perguruan Tapak Suci menggelar demonstrasi dan Kejuaraan di Malang Jawa Timur. Melihat pagelaran Perguruan Tapak Suci itu Beliau menjadi tertarik untuk bergabung. Beruntunglah beliau mempunyai seorang sahabat Aktivis Muhammadiyah yang bernama Karim yang mengajak pak Ismail untuk bergabung di Tapak Suci dengan tujuan untuk mendirikan latihan di Malang Jawa Timur. Akhirnya pada  akhir tahun 1969 Bapak Ismail Navianto bergabung di Tapak Suci tapi pelatihnya tidak ada. Dimana pada masa itu keilmuan Tapak Suci masih belum tertata (belum mempunyai metode).
Akhirnya untuk mempelajari keilmuan Tapak Suci pak Ismail Navianto harus berlatih keliling Jawa Timur. Pak Ismail Navianto sowan (berkunjung) ke rumah para pendekar Tapak Suci di Jawa Timur. Seperti di Jember ke rumah Pendekar Besar Nizam Firdaus, beliau berlatih dengan Pendekar Buchori Achmad (Penyusun Jurus Lembu).  Beliau juga berlatih dengan Pendekar Besar Hadji syeh. Kemudian menuju Mojokerto pendekar Hamid dan Surabaya ke Pendekar Besar Kusnan David (penyusun Jurus Harimau). Beliau belajar dengan tekun Hingga akhirnya beliau dipercaya menjadi pelatih Tapak Suci pertama di Kab Malang - Jawa Timur.
Namun tidak cukup sampai disitu. Pak Ismail Navianto masih terus mengembangkan latihannya dengan berkunjung ke Yogjakarta langusung bertemu dengan Pendekar Besar Barie Irsjad. Dan sering mengikuti kegiatan kegiatan Tapak Suci seperti sarasehan Pendekar dan sebagainya. Hingga pada akhirnya beliau diberikan amanat langsung oleh Pendekar Besar Barie Irsjad untuk menyusun Jurus Merpati yang akan menjadi sumber keilmuan perguruan Tapak Suci.
Pada Tahun 1980 tersusunlah Jurus Merpati yang dipersembahkan untuk Perguruan Tapak Suci dan saat itulah Bapak Ismail Naviato diberikan gelar kependekarannya.
Susunan gerak Jurus Merpati mempunyai perpaduan gerak dari 3 aliran beladiri yaitu Hokian, Judo dan Pencak Silat. karena sebelumnya Pak Ismail Navianto sendiri pada tahun 1975 secara privat pernah belajar Kungfu dan pernah menjadi seorang pejudo yang kemudian belajar pencak silat.
Prinsip gerakan Jurus Merpati ini sebenarnya adalah cenderung menghindar, meminimalisirkan benturan pada serangan lawan namun memiliki serangan yang sangat mematikan. Sesuai dengan filosofi dari karakter hewan merpati yaitu yang terkenal dengan istilah jinak jinak merpati. Menurut Bapak Ismail Navianto bahwa Jurus Merpati ini sangat cocok digunakan oleh pesilat wanita. Karena karakternya jurus ini seperti sifat wanita ketika didekati pria yaitu jinak jinak merpati. selanjutnya prinsip serangan pada Jurus Merpati ini adalah menggunakan kecepatan dan ketepatan sasaran. Karena rahasia kekuatan serangan nya adalah dengan serangan yang cepat maka tenaga yang ditimbulkan juga sangat kuat. Seperti yang dituturkan oleh beliau yaitu jurus Merpati mengibas sayap. "Untuk menjatuhkan lawan kita tidak perlu latihan khusus untuk melatih kekuatan alat penyasar kita. Tapi yang perlu dilatih adalah ketepatan sasaran kita. Merpati mengibas sayap menggunakan Pangkal telapak tangan. Jika kita menyerang lawan tepat mengenai rahang maka lawan sebesar apapun pasti roboh tak sadarkan diri".
Keunikan Jurus Merpati dengan Jurus Tapak Suci lainnya adalah Pada jurus merpati sangat diprioritaskan suatu kelincahan gerak dan kecepatan serangan. berbeda dengan jurus yang lainnya hampir semua mempunyai karakter untuk maju terus menerjang lawan sehingga banyak terjadi benturan dengan serangan lawan.
Tingkat kesulitan Jurus Merpati disini adalah pada mulanya pesilat akan awam dengan bentuk kuda kudanya. karena di dasar pembelajaran pertama mengenal kuda kuda di tingkat dasar memang tidak ada pengajarannya. Sehingga ketika belajar Jurus Merpati pesilat akan mengenal hal baru dari bentuk kuda kuda dan perubahan bentuk kuda kudanya. Dimana pada Jurus Merpati banyak menggunakan bentuk kuda kuda sempit dan cenderung bertumpu pada satu kaki. Karena memang agar pesilat bisa bergerak lincah dengan bentuk  kuda kuda sempit. Sebenarnya Jurus Merpati ini ditujukan sesuai dengan seorang pesilat yang mempunyai fisik yang lemah. Karena seorang dengan fisik yang lemah tidak bisa melakukan banyak benturan dengan lawan tapi dibutuhkan suatu kelincahan gerak untuk menghadapi lawan.
Untuk aplikasi jurus Merpati ketika menghadapi lawan beliau menuturkan bahwa kita harus bisa mengetahui timing kelemahan lawan. "Titik kelemahan lawan yaitu ketika lawan menyerang atau melangkah dengan perubahan kuda kudanya maka bagaimana kita bisa memasukan serangan kita secara tepat.Karena ketika lawan menyerang atau melakukan perubahan kuda kudanya disitulah letak hilangnya keseimbangan tubuh lawan".
Tiga Pendekar Legendaris dari Jawa Timur

Pendekar Besar DR, H, Ismail Navianto, MH meninggal pada tanggal 22 Juli 2021 pukul 23.50 WIB di RKZ Malang, Jawa Timur. Karena Sakit. 


Demikianlah sekilas tentang sejarah Jurus Merpati semoga bisa bermanfaat...


Bapak Pendekar Besar Ismail Navianto,SH,MH : memberi sambutan di UKT kader dan Pendekar di Serang - Banten

Bapak Pendekar Besar Ismail Navianto,SH,MH : Memberikan materi keilmuan


Senin, 13 Februari 2012 0 komentar

CINTA TANPA SYARAT



Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari...ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak......... bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2 "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian"..

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya."Anak2ku ............ Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian..
Sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun..

Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.."
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno. Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno....dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita."Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama... dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"

"Hidup adalah Perjuangan tanpa henti-henti
... tidak usah kau tangisi hari kemarin"
Jumat, 27 Januari 2012 10 komentar

Kisah Pendekar Rajawali (Tan Fung Wiek)

Pendekar Anas sebelah kiri melakukan sikap Tapak Suci

Pencipta Jurus Rajawali Perguruan Tapak Suci adalah Pendekar Mohammad Anas. Beliau adalah Warga Indonesia keturunan Tionghoa yang tinggal di daerah pasar baru Jakarta Pusat. Sebelum kenal Tapak Suci dan masuk Islam beliau memiliki nama asli Tan Fung Wiek.

 Tan Fung Wiek Lahir : Jakarta, 13 Agustus 1947 Wafat : Jakarta Timur, 27 September 2002. Sebelum Tan Fung Wiek bergabung di Tapak Suci. Tan Fung Wik belajar Ilmu Beladiri dari Perguruan Kungfu aliran Lo Ban Teng 

MOH ANAS, PKa (Alm)

Lo Ban Teng adalah nama ahli Kungfu lahir di Tang-Ua-Bee-Kee, kota Cio-bee, propinsi Hok-kian, Tiongkok Tengah pada tanggal 1 bulan keenam tahun 2437 (Masehi 1886), adalah ayah dari Lo Siauw Gok, seorang sinshe dan guru kung fu legendaris Indonesia.

Suatu ketika Tan Fung Wiek bertemu Pendekar Besar Barie Irsjad di Menteng Jakarta Pusat. Kiranya benar pepatah yang bilang: lahir silat, (untuk) mencari kawan. Tan Fung Wiek terkesan dengan sosok Pendekar Barie Irsyad, tidak saja dengan kehandalan pencak silat, namun juga dengan kepribadian Pendekar M. Barie Irsjad. Dari pertemuan itu, Tang Fung Wiek tertarik untuk belajar pencak silat. Akhir Tan Fung Wik belajar keilmuan TAPAK SUCI dengan Pendekar Barie Iryad secara langsung di Yogjakarta. Bahkan tak hanya itu, ia ternyata juga tertarik mendalami ajaran Islam. Dan Tan Fung Wiek menjadi mu’allaf, namanya berganti menjadi Muhammad Anas.
Dan Tan Fung Wiek pun dibimbing Keislamannya oleh Pedekar Barie Irsjad bersama Tapak Suci. Pendekar M. Barie Irsjad melihat bakat beladiri Muhammad Anas yang istimewa. M. Anas (Tan Fung Wiek) mempelajari secara mendalam berbagai macam jenis dari Pendekar M.Barie Irsjad, termasuk senjata-senjata yang diciptakan oleh Pendekar M. Barie Irsjad.Untuk memperoleh gelar kependekarannya Muhammad Anas harus menampilkan Karya nyata sesuai tradisi perguruan Tapak Suci. Dan Muhammad Anas diberi amanat  menyusun Jurus Rajawali dan mendidikasikannya sebagai sumber keilmuan Tapak Suci.Jurus Rajawali diciptakan mempunyai karakter yang mengadopsi dari jurus jurus Lo Ban Teng. Jika diperhatikan dan dipelajari seksama maka Jurus ini akan nampak seperti aliran Beladiri WingChun. Karena karakter Jurus ini dominan di pertarungan jarak pendek dan cenderung defensif dan memiliki serangan yang sangat mematikan. Jurus Rajawali menggunakan penyaluran tenaga dari pinggang yang diringi dengan pernafasan yang disebut dengan istilah Kocokan (Ngo Co an).
Untuk melatih penyaluran tenaga dalam teknik Kocokan. Diperlukan untuk latihan angkat beban. Yang disebut dengan istilah Sosohan. Dan Untuk melatih kekuatan alat penyasar Rajawali. Pesilat harus melakukan ngoki (Ngoh Qi). Ngoki adalah saling membenturkan alat penyasar Rajawali.
Dalam kiprahnya Pendekar Anas di Tapak Suci telah banyak menelorkan pesilat pesilat Tapak Suci yang tangguh di Jakarta Pusat. Beliau mendirikan tempat latihan di rumahnya di Jl. Kartini III dalam, Pasar baru, Jakarta Pusat. Banyak warga setempat yang mengenal ketokohan pendekar Anas.
Hingga akhir hayatnya Pendekar Anas mencintai tapak suci. Menurut andreas 
Ivan Jansen selaku cucu dari Pendekar Anas dari ayahnya dia menuturkan Motto Pendekar Anas adalah "Allah no1 dan no 2 nya adalah Tapak Suci." Dan semua keluarga bisa menerima prinsip beliau jika keluarga di no 3 kan. Karena mnurut beliau yg no 2 itu adalah amal dan ibadah beliau kepada sang khalik, dan di tapak suci itulah beliau curahkan semua amal ibadahnya.

Selain Keilmuan Tapak suci, keahlian lain dari Pendekar Anas adalah kemampuan beliau dalam meramu sebuah obat gosok. Obat gosok yang diberi merek “Obat Gosok TAPAK SUCI” ini populer di Jakarta. Saat itu obat gosok ini memang belum lancar didistribusikan ke daerah-daerah. Obat gosok ramuan Pak Anas ini berkhasiat untuk membantu penyembuhan cidera pada atlet ataupun sekedar untuk mengembalikan kebugaran sehabis latihan, seperti seusai latihan “nyosoh”.    
Obat Gosok Tradisional karya Pendekar Anas

Herison Jadi Model Obat Gosok

Jurus Rajawali adalah Jurus yang berfungsi sebagai tangkisan dengan alat penyasar pangkal lengan. Nama Jurus ini terinspirasi dari Burung Rajawali. Burung Rajawali adalah burung pemangsa. Ia memiliki sayap yang lebar dan kokoh. Kakinya yang kuat untuk mencengkeram mangsa.

Variasi nama dari Jurus Dasar rajawali sesuai karakter dari Burung Rajawali.

Rajawali Mengibas Sayap

Rajawali Membentang Sayap

Rajawali membuka sayap 

Rajawali menutup sayap

Pendekar Anas
Semoga kisah ini bisa dijadikan sebagai motivasi dalam berlatih, loyalitas terhadap perguruan, semangat dalam dakwah Islam melalui Pencak Silat Tapak Suci.

Dengan segala kerandahan hati penulis memohon maaf apabila adanya kesalahan informasi dalam penulisan. Dan penulis berharap adanya masukan dari pembaca guna untuk menyempurnakan tulisan ini lebih lanjut.


JAYA SELALU TAPAK SUCI
 
;