Kamis, 12 Oktober 2017 3 komentar

KOSEGU 2017 THE GHOST ARMY

SEJARAH KOSEGU

Tahun 1960-1964  gerakan komunis di Indonesia merasa berada di atas angin sehingga bermain kotor dengan melontarkan tuduhan dan fitnah keji terhadap lawan-lawan politiknya. Kekuatan-kekuatan Islam diintimidasi dalam rangka  menggerogoti keutuhan umat dan kelangsungan kehidupan beragama di Indonesia.

Hal seperti ini terjadi dan dirasakan di basis-basis perkampungan kaum santri di Yogyakarta. Mereka dengan kesombongannya mencoba memprovokasi dan mengganggu. Masa awal ini adalah masa-masa perlawanan terhadap gerakan Komunis yang selalu  mengintimidasi, memfitnah, dan merusak akidah Islam.

Situasi ketika  PKI mengganggu dengan aksi terornya di Yogyakarta mendorong  para pemuda Islam di pemukiman santri memperisapkan diri secara fisik di berbagai perguruan bela diri.  Konsentrasi latihan beladiri di berbagai perguruan itu dengan sengaja dipersiapkan dan  diarahkan untuk menghadapi gerakan komunis. Gerakan melawan komunis inipun secara masif dijalankan oleh kelompok-kelompok pemuda yang kemudian membentuk kelompok tersendiri di kampung-kampung, seperti :
1.       Tapak Suci di kampung Kauman
2.       Benteng Melati di Kampung Kadipaten
3.       Perkasa di Kampung Suronatan
4.       Perguruan Eka Sejati di Kampung Karangkajen.

Anggota masing-masing perguruan bela diri itu tidak terbatas pada satu strata sosial yang tergabung dalam wadah Muhammadiyah saja, tetapi juga berasal dari berbagai kelompok pemuda Islam. Mereka banyak pula yang aktif di organisasi massa kepemudaan lainnya, terutama ketika umat bersatu padu  melawan agitasi dan propaganda komunis. Perguruan-perguruan itu lahir dari ummat, khususnya Tapak Suci putera Muhammadiyah yang dikenal kedekatan hubungan ideogisnya dengan HMI yang sering disebut-sebut sebagai anak umat.

Alat propaganda  PKI mengidentifikasikan Tapak Suci  sebagai sayap organisasi dan tukang pukul HMI. Hal itu disebabkan seringnya Tapak Suci membantu HMI dan kerap muncul bersama HMI dalam satu aktivitas.

TAPAK SUCI membentuk kelompok inti yang terdiri dari 20 orang anggota, yang diberi nama KOSEGU (Korps Serba Guna). Untuk kali pertama KOSEGU secara aktif membantu penumpasan gerakan komunis di sekitar tahun 60-an di Yogyakarta (Portal Resmi Tapak Suci Putera Muhammadiyah).

Kehadiran Tapak Suci yang ikut menggalang kekuatan dalam melawan komunis pada waktu itu dimaksudkan supaya  mendorong  kemunculan perguruan bela diri sejenis di daerah-daerah lainnya, terutama  kampung kantong-kantong Muhammadiyah.

Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKImasing-masing lembaga perguruan bela diri tersebutlebih berkonsentrasi meningkatkan upaya perlawanannya terhadap para pemberontak komunis. Apalagi ditambah melihat kedekatan hubungan yang sangat erat antara organisasi organisasi sayap komunis (Pemuda Rakyat, CGMI, Gerwani,  BTI dan Lekra dengan PKI sebagai organisasi induknya yang jelas terlihat dengan adanya garis komando langsung antara pemimpin PKI dengan perseorangan anggota itu yang dijalin melalui anggota PKI di dalammya.

Kebiadaban PKI di Yogyakarta selain merengut dua pahlawan revolusi dari TNI AD, Katamso dan Sugijono juga memakan korban  pahlawan Ampera di Yogyakarta ketika mahasiswa, pemuda dan pelajar  memperjuangkan amanat penderitaan rakyat. Nama kedua pahlawan Ampera itu kemudian diabadikan menjadi nama laskar Aris Margono di Yogyakarta sebagaimana laskar Arif Rahman Hakim di Jakarta.

Keberingasan PKI di Yogyakarta pasca pemberontakan yang gagal pada tahun 1965 juga diperlihatkan dengan menyerbu kampung yang mayoritas penduduknya muslim. Dengan seragam kalau tidak hitam atau merah mereka dengan senjata telanjang memasuki wilayah kampung Islam di kota Yogyakarta dengan dibantu oknum-oknum kesatuan militer berseragam tertentu.

Setiap kali gerombolan ini masuk, kadang siang kadang malam hari, bunyi kentongan 3 kali bertalu-talu selalu ditabuh dari masjid sebagai pertanda datangnya serangan.Anak-anak muda yang sebelumnya dilatih dan digembleng oleh pasukan RPKAD pun bersiap-siap mempertahankan kampung dan berhasil mengusirnya. Ada kemiripan dengan teror subuh di Kanigoro 13 Januari 1965.
Tindakan teror lainnya juga dilakukan dengan cara menghadang para aktivis Islam di jalan-jalan yang menyebabkan sering menimbulkan konflik horizontal dengan para pendukung PKI di Yogyakarta.

TAPAK SUCI PUETRA Muhammadiyah yang juga berkantor pusat di Yogyakarta secara kelembagaan konsisten dalam kancah pertahanan keamanan dan bela negara.

Kontribusi positif TAPAK SUCI PUETRA Muhammadiyah di lapangan bela negara pada masa penghancuran G.30 S/ PKI  tersebut didorong oleh kesadaran sejarahnya yang melihat teror PKI di berbagai daerah dirasa sudah mengancam rasa keadilan kemanusiaan secara masif dan mengganggu stabilitas serta eksistensi Indonesia sebagai negara dan bangsa.

Atas dasar  itu  dengan dilandasi semangat jihad fisablillah yang didasari pula dengan dasar legal formal konstitusional, Tapak Suci membentuk Barisan bela negara yang disebut KOSEGU, kepanjangan dari KORPS SERBA GUNA. KOSEGU dibentuk sebagai kesatuan pasukan elit perguruan Tapak Suci. Keberadaan KOSEGU diatur dalam AD/ART Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Secara Struktutal Kosegu berada dibawah naungan Departmen pendidikan Anggota dan Kader. Sebagai kesatuan pasukan Elit, KOSEGU sangat diperlukan peranannya di masyarakat, bangsa dan negara. KOSEGU dituntut kesiap siagaannya disegala kondisi ketika dibutuhkan untuk terjun ke masyarakat. Untuk itu syarat utama menjadi anggota KOSEGU adalah harus memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kesatuan.


 TUJUAN  KOSEGU
KOSEGU Dibentuk untuk membentuk pasukan elit yang berfungsi sebagai ;
1.       Pengamanan dan pertolongan terhadap bencana alam.
2.       Pengamanan asset-aset Muhammadiyah beserta ortomnya.
3.       Pengamanan eksistensi Kader Muhammadiyah dimanapun berada.
4.       Pengamanan terhadap kegiatan Muhammadiyah beserta ortomnya.
5.       Bela bangsa dan negara.

TARGET STANDAR SKILL PASUKAN KOSEGU.
Sebagai pasukan tempur elit. Anggota KOSEGU dituntut mempunyai beberapa keahlian sebagai berikut ;
1.       Menguasai Beladiri untuk pertempuran. Skill berkelahi tangan kosong 1 : 5.
2.       Menguasai senjata. Senjata tajam (jenis senjata lempar, lontar dan genggam) , senjata tumpul (toya panjang dan pendek), senjata Api, senjata rahasia.
3.       Mampu merakit senjata, peledak, dan membuat ramuan racun.
4.       Mengerti Intelegen (Spionase, sabotase, kamuflase).
5.       Mampu mengevakuasi korban bencana alam atau kecelakaan.
6.       Survival.

 PEMBAGIAN TUGAS KESATUAN
Untuk efektifitas kerja TIM  KOSEGU dibagi dalam 5 Divisi
1.       Divisi inti tempur.
2.       Divisi Logistik
3.       Divisi SAR
4.       Divisi Kesehatan.
5.       Divisi intelegen

MATERI PELATIHAN KOSEGU
1.       Beladiri praktis tangan kosong.
2.       Beladiri praktis bersenjata.
3.       SAR dan SURVIVAL.
4.       FIRST AID.
5.       Intelegen.

  JENJANG WAKTU PELATIHAN KOSEGU
Untuk membentuk pasukan elit KOSEGU dibutuhkan waktu Pelatihan min 1 tahun. Dimana Jadwal pelatihannya dibagi dalam 3 Tahap. Masing masing tahap lamanya 4 Bulan. Dan dalam sebulan dilakukan 2 kali pertemuan. Sekali pertemuan pelatihan dilakukan dalam waktu 5 jam. Jadi Total lama waktu pelatihan 120 jam dalam setahun.

  ATRIBUT DAN LOGO KOSEGU
Sebagai pasukan tempur rahasia, KOSEGU dalam pergerakannya bersifat senyap dan mematikan. Untuk itu Pakaian KOSEGU tidak menggunakan warna yang menarik perhatian publik. Atribut yang digunakan sebagai berikut ;
1.       Pakaian KOSEGU berwarna HITAM.
2.       Memakai kaos PDL lengan panjang berlogo KOSEGU warna emas.
3.       Memakai celana Taktikal.
4.       Memakai Rompi Taktikal bertuliskan Bordir KOSEGU warna emas di bagian dada sebelah kiri.
5.       Memakai Sepatu Taktikal.
6.       Ikat pinggang Gesper.
7.       Topi Hitam bertuliskan KOSEGU.





8.    Logo KOSEGU THE GHOST ARMY berbentuk senjata SEGU menyilang diatasnya bertuliskan KOSEGU. Warna LOGO, warna EMAS.
9.       Arti LOGO :

SEGU Menyilang = “Rawe rawe rantas, malang malang putung”. (Semboyan perjuangan 1945) yang mengangdung makna “Siapapun yang menjadi penghalang kedaulatan Agama, Bangsa dan negara akan ditumpas tuntas hingga ke akar akarnya
Warna Emas = Sinar Matahari berwarna keemasan. Simbol dari PUTERA MUHAMMADIYAH.

Sementara untuk Logo KOSEGU sebelumnya akan tetap digunakan sebagai lencana Anggota KOSEGU. 


Logo Kosegu tahun 1963 diciptakan oleh Bapak Pendekar Ajib Hamzah yang hingga tahun 2018 ini belum dibakukan oleh PPTS. 
Pendekar Ajib Hamzah Pencipta Logo KOSEGU 1963


 PERSYARATAN ANGGOTA KOSEGU



Adapun persyaratan anggota KOSEGU sebagai berikut
1.       Anggota Tapak Suci Minimal Kader.
2.       Usia Sekurang Kurangnya 18 tahun.
3.       Berkemauan dan berkesempatan.
4.       Sehat Jasmani dan Rohani.
Tidak Merokok, Miras, dan Narkoba.




Jumat, 07 April 2017 0 komentar

BLIND SPOT


Semua PETINJU profesional memiliki PELATIH.
Bahkan, petinju LEGENDARIS sehebat MOH ALI sekali pun, juga memiliki PELATIH Yaitu ANGELO DUNDEE yang membantu ALI menjadi JUARA dunia 3 kali.
Padahal jika mereka BERDUA disuruh BERTANDING sangat JELAS Angelo Dundee tidak akan pernah MENANG.
Mungkin kita ber-tanya-tanya, mengapa MOH ALI butuh PELATIH kalau JELAS dia pasti MENANG melawan pelatihnya?
KETAHUILAH...
Bahwa MOH ALI butuh PELATIH bukan karena pelatihnya lebih HEBAT tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk MELIHAT hal-hal yang "TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI"
Hal yang tidak dapat kita LIHAT dengan MATA sendiri itu yang disebut : "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA".
Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dengan bantuan orang lain.
Dalam HIDUP kita BUTUH seseorang untuk MENGAWAL kehidupan kita, SEKALIGUS untuk MENGINGATKAN kita seandainya PRIORITAS hidup kita mulai BERGESER.
Kita butuh orang lain YANG :
* MENASIHATI
* MENGINGATKAN
* MENEGUR
Jika kita MULAI melakukan SESUATU hal yang KELIRU yang MUNGKIN tidak kita SADARI.
Kita butuh KERENDAHAN HATI untuk :
*. Menerima KRITIKAN
*. Menerima NASEHAT
*. Menerima TEGURAN
Itulah yang justru menyelamatkan kita.
Kita bukan manusia SEMPURNA. Jadi, biarkan orang lain menjadi "MATA" kita di area 'BLIND SPOT' kita, sehingga kita bisa MELIHAT apa yang tidak BISA kita LIHAT dengan 'PANDANGAN' kita SENDIRI.
Mari kita saling nasehat- menasehati dalam KEBAIKAN dan KESABARAN.
Semangat Pagi Sahabatku semua. Tetaplah Menjadi BAIK sampai Akhir.
Sukses all..
Barokallahu fiikum !
Minggu, 02 April 2017 0 komentar

JAWABAN DR ZAKIR NAEK UNTUK MISIONARIS

Dr Zakir Naik mengungkapkan bahwa jumlah misionaris saat ini mencapai satu juta orang.
Di antara mereka, ada yang tugasnya berkeliling untuk mendangkalkan aqidah umat Islam.

Salah satu caranya, memulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini.

Pertanyaan Pertama

“Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?”

Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab, “Ya, disebutkan”

“Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?”

Pertanyaan Kedua

“Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tahu akan menjawab, “Lima kali. Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”

“Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu.
Bahwa Isa disebutkan 25 kali.

“Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya.

Pertanyaan Ketiga

“Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”

“Ya”

“Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”

“Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”

“Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?”

Pertanyaan Keempat

“Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”

“Ya”“Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”

“Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)

“Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”

“Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)

“Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?”

Pertanyaan kelima

“Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”

“Meninggal”

“Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”

“Masih hidup” “Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?”

Pertanyaan-pertanyaan itu membuat banyak muslim yang tidak memahami Al Quran menjadi bingung.
Namun, sebenarnya semuanya hanya pertanyaan licik misionaris. Jawabannya sudah ada dalam Al Quran.

 Jawaban atas Pertanyaan Misionaris (1)

Di antara cara untuk mendangkalkan aqidah, bahkan sampai memurtadkan, misionaris menggunakan sejumlah pertanyaan.

Dr Zakir Naik membeberkan lima pertanyaan utama yang biasa dipakai para misionaris.
Berikut ini pertanyaan tersebut dan jawabannya:

Pertanyaan Pertama

“Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?”

Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab, “Ya, disebutkan”

“Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?”

Jawaban atas Pertanyaan Pertama

Al Quran memang mengatakan Injil adalah kitab Allah sebagaimana Taurat juga kitab Allah.
Al Quran membenarkan keduanya, sebagaimana tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 3.

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”
(QS. Ali Imran: 3)

Jadi Injil dibenarkan Al Quran sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya.
Bukan berarti harus diikuti, sebagaimana Taurat juga dibenarkan sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya tetapi tidak untuk diikuti.
Bahkan seharusnya, orang yang percaya pada Taurat dan Injil, mereka mengikuti Al Quran sebagaimana orang yang berpegang pada sesuatu akan mengikuti update terbaru dari sesuatu itu.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آَمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَى أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا

“Hai orang-orang yang telah diberi Alkitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu...”
(QS. An Nisa’: 47)

Selain itu, Injil yang dibenarkan Al Quran adalah Injil yang otentik.
Injil pada zaman Nabi Isa sebelum diubah oleh para pemalsu.
Adapun Injil yang ada sekarang, telah beberapa kali mengalami perubahan, misalnya pada Persidangan Nicea pada tahun 325 M.
Pada tahun 1881 dirilis Injil King James Version (KJV) yang merevisi beberapa hal yang dianggap bertentangan.
Pada tahun 1952 dirilis Revised Standard Version (RSV) atas dasar ditemukannya beberapa cacat pada KJV.

Pertanyaan Kedua

“Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tahu akan menjawab, “Lima kali.
Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”

“Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?”

Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu.
Bahwa Isa disebutkan 25 kali.

“Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya.

Jawaban atas Pertanyaan Kedua

Nabi Isa ‘alaihis salam memang disebutkan dalam Al Quran lebih banyak daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Namun, penyebutan yang lebih banyak itu tidak menunjukkan siapa yang lebih besar atau lebih agung.

Nabi Musa, bahkan disebutkan lebih banyak lagi.
Nama Nabi Musa disebutkan sebanyak 124 kali dalam Al Quran.
Di Surat Al Baqarah 13 kali,
di Surat Ali Imran 1 kali,
di Surat An Nisa’ 2 kali,
di Surat Al Maidah 3 kali,
di Surat Al An’am 2 kali,
di Surat Al A’raf 18 kali,
di Surat Yusuf 7 kali,
di Surat Hud 3 kali,
di Surat Ibrahim 3 kali,
di Surat Al Isra’ 2 kali,
di Surat Al Kahfi 2 kali,
di Surat Maryam 1 kali,
di Surat Thaha 16 kali,
di Surat AL Anbiya’ 1 kali,
di Surat Al Hajj 1 kali,
di Surat Al MU’minun 2 kali,
di Surat Asy Syu’ara’ 8 kali,
di Surat An Naml 3 kali,
di Surat Al Qashash 17 kali,
di Surat AL Ankabut 1 kali,
di Surat As Sajdah 1 kali,
di Surat Al Ahzab 1 kali,
di Surat Ash Shafat 2 kali,
di Surat Ghafir 5 kali,
di Surat Fushilat 1 kali,
di Surat Az Zukhruf 1 kali,
di Surat AL Ahqaf 2 kali,
di Surat Adz Dzariyat 1 kali,
di Surat An Najm 1 kali,
di Surat Ash Shaf 1 kali, dan
di Surat An Naziat 1 kali.

Nah, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian otomatis lebih agung, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Nabi Musa lebih agung daripada Nabi Isa?

Bahkan, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian dianggap menjadi Tuhan, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Musa adalah Tuhan?

Satu hal lagi, Al Quran hampir selalu menyebut Nabi Isa lengkap dengan bin Maryam.
Hanya 4 kali nama Nabi Isa disebut sendirian tanpa bin Maryam yaitu pada Surat Ali Imran ayat 52,
Ali Imran ayat 55,
Ali Imran ayat 59, dan
Az Zukhruf ayat 63.

Selebihnya selalu disebut Isa bin Maryam.
Untuk menegaskan bahwa Isa adalah anak Maryam, bukan anak Tuhan sebagaimana klaim kaum Nasrani.

Pertanyaan Ketiga

“Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”

“Ya”

“Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”

“Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”

“Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?”

Jawaban atas Pertanyaan Ketiga

Nabi Isa memang tidak memiliki ayah. Namun, bukan berarti lebih hebat daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Apalagi jika kemudian dijadikan tuhan, sama sekali keliru.

Sekarang saya tanya, mana yang lebih hebat, Isa yang lahir tanpa ayah atau Adam yang tanpa ayah dan tanpa ibu? Jika Isa lahir tanpa ayah kemudian dijadikan tuhan, seharusnya Adam lebih berhak untuk dijadikan tuhan karena tidak memiliki ayah dan tidak memiliki ibu.

Al Quran menjelaskan penciptaan Isa dan Adam sebagai berikut:

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آَدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya misal (penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam.
Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seoang manusia), maka jadilah ia”
(QS. Ali Imran: 59)

Karena lahir tanpa ayah, orang Kristen juga menyebut Yesus anak Tuhan. Dalam Yohanes 6:67-69, Yesus disebut anak tuhan oleh Petrus. Karena disebut anak tuhan, lantas dituhankan.
Padahal ada banyak orang yang disebut “anak Tuhan” dalam Injil. Adam adalah anak Tuhan,
Efraim adalah anak Tuhan,
Ezra adalah anak Tuhan.
Semua orang yang dituntun Tuhan adalah anak-anak Tuhan.
Jadi anak Tuhan adalah kata yang digunakan dalam Injil yang artinya seseorang yang mengikuti ajaran Tuhan.
Jika orang Kristen masih ngotot menjadikan Yesus sebagai Tuhan, carilah di Injil pernyataan Yesus yang mengatakan “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku.”
Niscaya tidak akan pernah ketemu.

Pertanyaan Keempat

“Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”

“Ya”

“Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”

“Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)

“Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”

“Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)

“Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?”

Jawaban atas Pertanyaan Keempat

Salah satu mukjizat Nabi Isa ‘alaihis salam adalah menghidupkan orang mati.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

"Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (dia Isa berkata), "Aku datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah.
Dan aku menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta.
Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritakan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman."
(QS. Ali Imran: 49)

Namun ingat, yang menghidupkan orang mati itu adalah Allah.
Nabi Isa mengakuinya sendiri.
Demikian pula dalam Injil, Yesus mengakui bahwa yang menghidupkan orang mati adalah Allah.
Bukan dirinya.

Sahabatku Lazarus mati, maka kembalikanlah ruh kepadanya Tuhan “. Allah memperkenankan doanya dan berfirman, “Mintalah, sesungguhnya engkau akan memperoleh apa yang engkau minta”.
Ketika Yesus menyeru Lazarus agar keluar kepadanya, ia berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadamu, karena engkau telah mendengarkan aku.
Aku tahu, bahwa engkau selalu mendengarkan aku”
(Yohanes 11: 41-42)

Lalu besar mana mukjizat Nabi Isa dengan mukjizat Nabi Muhammad? Jika dikatakan bahwa menghidupkan orang mati adalah mukjizat terbesar Nabi Isa, ternyata dalam Injil disebutkan ada lima orang yang bisa menghidupkan orang mati.
Selain Nabi Isa (Yesus), mereka adalah Nabi Ilyas (Elia),
Nabi Ilyasa (Elisa),
Yehezkiel (seorang nabi di kalangan Nabi Israel menurut Injil), dan
Petrus.

Apakah dengan begitu, mereka semua juga dianggap sebagai Tuhan karena menurut Injil bisa menghidupkan orang mati?
Sungguh lucu.

Nah, berbeda dengan Nabi-Nabi sebelumnya yang mukjizatnya kadang serupa dengan Nabi yang lain, Rasulullah Muhammad memiliki banyak mukjizat dan yang terbesar adalah Al Qur’an.
Jika mukjizat yang lain sudah tidak bisa dilihat lagi bekasnya, Al Quran tetap ada hingga hari kiamat.

Dan Al Quran sendiri menantang siapapun di dunia ini untuk menandinginya, dan hingga saat ini tidak ada yang bisa menerima tantangan ini.

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ . فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

“Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’ân yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’ân itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allâh, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakar nya manusia dan batu, (neraka itu) telah disediakan bagi orang-orang kafir.”
(QS. Al Baqarah: 23-24)

Anda berani menerima tantangan ini, Pak Misionaris?

Pertanyaan Kelima

“Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”

“Meninggal”

“Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”

“Masih hidup”

“Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?”

Jawaban atas Pertanyaan Kelima

Pertanyaan ini justru akan meruntuhkan doktrin terbesar Kristen.

Dalam Al Quran memang dinyatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam tidak disalib.
Yang disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa.

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
(QS. An Nisa’: 157)

Jika orang Kristen mengatakan Yesus masih hidup, berarti yang disalib bukan Yesus.
Sama seperti firman Allah dalam Al Quran tersebut.
Namun jika Yesus tidak mati disalib, tidak ada konsep penebusan dosa sebagaimana yang dijadikan pijakan gereja saat ini.
Jadi Anda meyakini yang mana?
Yesus masih hidup karena tidak disalib atau Yesus mati disalib?
Anda pasti akan bingung sendiri.

Adapun pertanyaan siapa yang lebih hebat, orang yang meninggal atau orang yang masih hidup, bukanlah pertanyaan yang tepat.
Anda masih hidup, Nabi Musa telah meninggal.
Siapa yang lebih hebat?

Khusus untuk Nabi Isa yang diangkat Allah dan nanti akan diturunkan menjelang hari kiamat, itu bukanlah kehebatan Nabi Isa atas Nabi Muhammad namun semata-mata atas kehendak Allah dalam rangka menegaskan kesalahan orang-orang yang menganggapnya sebagai Tuhan.

لَيْسَ بَيْنِى وَبَيْنَهُ نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ

“Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan Isa.
Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah.
Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning.
Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah.
Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah”
(HR. Abu Daud; shahih)

Artikel: Tarbiyah
Jumat, 31 Maret 2017 1 komentar

KISAH PENDEKAR HARIMAU

Pendekar Besar Chusnan David
Jurus harimau perguruan Tapak Suci diciptakan oleh pendekar besar Chusnan David. Pada tahun 1992 sebagai amanah dari pendekar Besar Barie Irsjad.

Pendekar Besar Chusnan David lahir di Surabaya pada 3 November 1945. Dengan nama lengkap Chusnan Hasan David.  Beliau sebelum masuk menjadi anggota Tapak Suci. Beliau adalah anggota perguruan Silat Lembaga Seni dan Budaya Indonesia pada tahun 1965, yang kini lebih dikenal menjadi perguruan silat Perisai Putih. Pendekar Chusnan David juga pernah belajar di Perguruan SH Terate. Namun dengan alasan prinsip akidah beliau tidak melanjutkan bergabung dengan SH Terate. Selain belajar Silat Pendekar Chusnan David juga pernah belajar Judo dan Jujitsu.

Pada periode 1960-an Muhamaddiyah Surabaya membutuhkan Latihan Beladiri. Karena kebutuhan akan ilmu bela diri sangatlah diperlukan dalam rangka menghadapi teror-teror yang senantiasa dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), terhadap umat Islam. Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara dengan KOKAM-nya (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) yang merupakan salah satu unsur dari sebuah generasi yang bertanggungjawab terhadap tetap tegaknya agama Islam di bumi Indonesia, merasa terpanggil untuk berjuang melawan teror-teror yang dilaksanakan secara keji oleh PKI dan antek-anteknya.

Salah seorang yang mendapat kepercayaan untuk melatih Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara saat itu adalah Agus Tcik. Pembinaan dan latihan bela diri dilaksanakan pada akhir tahun 1961, bertempat di Madrasah al Mufidah (Masjid Taqwa), Jl. Kampung Baru Nur Anwar Gang I (sekarang Jl. Kalimas Udik), Surabaya.  Namun kemudian sangat disayangkan latihan dan pembinaan yang baru berjalan seumur jagung tersebut tidak dilanjutkan, karena Agus Tcik tugas pekerjaannya harus pindah ke Sulawesi. Namun demikian, Agus Tcik telah berhasil menanamkan dasar-dasar bela diri kepada anggota Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara. Kemudian segala kegiatan bela diri dalam lingkungan Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara akhirnya terhenti, yang tersisa hanyalah semangat untuk tetap mempertahankan Agama Islam dan segala macam upaya untuk melawan rongrongan yang senantiasa dilancarkan oleh PKI.

Pada awal tahun 1963, Madrasah Al-Mufidah mendapatkan seorang ustadz alumni dari Muallimin Yogyakarta. Beliau adalah M. Yazid. M. Yazid merupakan seorang guru beladiri juga. Melihat kenyataan bahwa kegiatan Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara yang sedang lesu, padahal semangat Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara untuk berlatih bela diri sangat besar, maka dengan dasar Jiwa bela diri dan wawasan berorganisasi yang cukup luas, beliau merasa terpanggil untuk menggalang kembali latihan bela diri dalam sebuah wadah organisasi. Atas dukungan ikhlas dari K.H. Ainur Rofiq Mansyur, maka dibentuklah sebuah Organisasi Bela Diri Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara dengan nama: TUNAS MELATI. 

Pada awal tahun 1966, Pemuda Muhammadiyah Surabaya menyelenggarakan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI). Salah satu cabang olah raga yang diperlombakan adalah Pencak Silat. Dalam memakmurkan cabang olah raga ini, ternyata Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara tidak mempunyai atlet/pesilat yang bisa diandalkan untuk meraih juara. Atas usul dari salah seorang aktivis Tunas Melati yang juga merupakan paman dari Pendekar Chusnan David, perwakilan dari Pemuda Muhammadiyah Surabaya Utara dalam cabang Pencak Silat akhirnya dipercayakan kepada Seorang Pemuda bernama Chusnan David yang saat itu masih berusia 19 tahun. Kepercayaan tersebut dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, Chusnan David memilih sendiri partner Silatnya. Dari beberapa calon pesilat diuji fisik, kecepatan, serta ketrampilan pencak silatnya. Namun banyak yang gugur tidak memenuhi kualifikasinya.  Ditengah hampir keputusasaannya akhirnya muncul pemuda bernama Alimun ( pesilat dari pencak Tradisional jawa). Alimun diuji dan lulus memenuhi kualifikasi menjadi partner Silat Chusnan David.

Dalam ajang PORSENI pasangan Chusnan David dan Alimun berhasil meraih predikat sebagai Juara I untuk semua jenis kategori lomba Pencak Silat, “Tunggal Tangan Kosong dan bersenjata dan kategori ganda Tangan Kosong”.

Sementara itu Kesibukan M. Yazid  telah memaksa beliau untuk mengundurkan diri sebagai pelatih Tunas Melati. Sehingga sangat disayangkan upaya-upaya yang telah dirintis oleh M. Yazid untuk membentuk sebuah organisasi yang lebih berkembang, ternyata tidak bisa diikuti oleh beliau.

Pada pertengahan tahun 1966 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Surabaya menunjuk Chusnan David menjadi pelatih Beladiri untuk Pemuda Muhammadiyah menggantikan M. Yazid. Hati Chusnan David merasa trenyuh dan tergugah saat itu karena merasa dihormati oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Tidak pernah terfikir sebelumnya bagaimana pantas beliau hanya seorang pemuda melatih beladiri orang orang yang lebih tua dan berat badannya juga lebih berat dari beliau. Namun atas niatan yang kuat dan atas Rahmat Allah pelatihan beladiri Tunas Melati saat itu berjalan lancar dan berkembang dalam masyarakat dan Pemuda Muhammadiyah. Dan orientasi latihan beladiri saat itu adalah murni untuk pertahanan diri melawan PKI. Yang mana saat itu banyak sekali pembunuhan terhadap umat Islam oleh PKI.

Pada pertengahan tahun 1966, Tapak Suci Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pagelaran Pencak Silat bertempat di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jl. Bubutan, Surabaya. Rupanya pagelaran tersebut telah menggugah para aktivis Tunas Melati untuk berubah menjadi Tapak Suci. Berbekal dari keberhasilan pada PORSENI Pemuda Muhammadiyah, serta didorong oleh semangat kuat untuk mendirikan sebuah organisasi bela diri yang bersifat metodis dan dinamis, maka pengurus dan anggota Tunas Melati telah bertekad bulat untuk mendirikan Tapak Suci di Surabaya.

Persiapan dalam rangka terbentuknya Tapak Suci Surabaya kemudian diselenggarakan dengan penuh rasa tanggung jawab, serta tidak jarang disertai dengan adanya rapat yang dibayangi oleh todongan senjata api dari oknum-oknum pada saat itu yang merupakan antek PKI.

Untuk keseragaman keilmuan Tapak Suci dalam mewujudkan hal ini, Chusnan David tidak segan-segan setiap hari Sabtu hingga Ahad datang secara langsung untuk berlatih ke pusat Perguruan Tapak Suci di Yogyakarta, tidak jarang latihan tersebut berlangsung ba’da jama’ah Isya’ hingga menjelang jama’ah Shubuh.

Hingga pada akhirnya beliau diberikan amanat oleh Pendekar Besar Barie Irsjad untuk melengkapi kurikulum keilmuan di Tapak Suci. Chusnan David menciptakan Jurus Harimau. Dalam kurun waktu 1 - 2 bulan Jurus Harimau 1 dan 2 tersusun dan telah teruji kelayakannya. Dengan demikian Chusnan David dianugerahi Gelar Pendekar Utama oleh Pimpinan Pusat Tapak Suci. Jurus Harimau karya dari Pendekar Chusnan David bersifat agresif dan mematikan. Tidak memberikan kesempatan lawan untuk menyerang kembali. Gerakan Jurus Harimau banyak diadopsi dari gerakan Judo dan Jujitsu sehingga Jurus Harimau tersaji dengan teknik pertarungan yang lengkap dan menarik. Perpaduan antara Ilmu Silat, Judo dan Jujitsu di dalamnya. Ada sistem pertarungan atas dan sistem pertarungan bawah.

Menurut pendekar Chusnan David, manusia berlatih ilmu beladiri bertujuan untuk mencapai ketajaman reflex action dan reflex automatic action dalam mempertahankan diri. Karena pada dasarnya manusia sudah memiliki insting (naluri) dan intuisi membeladiri sejak lahir ketika manusia mendapatkan suatu ancaman. Manusia memiliki 4 in” yang harus dipahami ; Insting, inisiatif, intuisi, dan inspirasi. Insting adalah kemampuan yang dimiliki manusia sejak lahir untuk mempertahankan diri secara alami. Inisiatif adalah kemampuan manusia membeladiri yang dimilikinya dari hasil belajar atau berlatih. Intuisi adalah kemampuan manusia mengukur kekuatan membeladiri diri sendiri dan mengukur kemampuan lawan. Sementara Inspirasi adalah kemampuan manusia dalam mengamalkan ilmu Beladirinya untuk menjadi inspirasi bagi manusia lainnya. Ukuran kemampuan beladiri seseorang tidak bisa diukur dari berapa lamanya latihan. Tapi yang menjadi ukuran adalah seberapa intensif seseorang itu berlatih.

Sejak bergabung dalam TAPAK SUCI Pendekar Chusnan David tidak pernah mengharapkan dirinya menjadi Seorang Pendekar. Beliau hanya termotivasi untuk terus mengamalkan ilmunya dengan ikhlas, bermanfaat untuk kemaslahatan umat, dan biarkan masyarakat yang menilainya.

Pendekar Besar Chusnan Hasan David, Wafat Pada hari kamis, 16 Januari 2020 pada usia 75 tahun di Gresik, Jawa Timur tepatnya di Perumahan Ghraha Taman Tirta Gresik yang kemudian Jenazah beliau  dibawa ke Pondok Permata Suci (PPS) Rumah Ustad Zamroni (Anak Beliau).



Pesan dari pendekar Chusnan David. Berlatihlah untuk mencari ilmu dan beramalah dengan ikhlas tidak untuk mencari tingkatan dan jabatan. Karena Semakin tinggi ilmu yang kita ketahui diri kita akan merasa semakin bodoh.... Gelar Pendekar tidak perlu dikejar karena gelar pendekar adalah anugrah. Sejatinya pendekar adalah orang yang telah berjasa pada masyarakat”.


Aplikasi Jurus Terkaman Harimau



Rabu, 29 Maret 2017 0 komentar

AUDISI MMA #1

UJI COBA KEILMUAN UNTUK MATERI KOSEGU 
 
;