Kamis, 12 Oktober 2017 3 komentar

KOSEGU 2017 THE GHOST ARMY

SEJARAH KOSEGU

Tahun 1960-1964  gerakan komunis di Indonesia merasa berada di atas angin sehingga bermain kotor dengan melontarkan tuduhan dan fitnah keji terhadap lawan-lawan politiknya. Kekuatan-kekuatan Islam diintimidasi dalam rangka  menggerogoti keutuhan umat dan kelangsungan kehidupan beragama di Indonesia.

Hal seperti ini terjadi dan dirasakan di basis-basis perkampungan kaum santri di Yogyakarta. Mereka dengan kesombongannya mencoba memprovokasi dan mengganggu. Masa awal ini adalah masa-masa perlawanan terhadap gerakan Komunis yang selalu  mengintimidasi, memfitnah, dan merusak akidah Islam.

Situasi ketika  PKI mengganggu dengan aksi terornya di Yogyakarta mendorong  para pemuda Islam di pemukiman santri memperisapkan diri secara fisik di berbagai perguruan bela diri.  Konsentrasi latihan beladiri di berbagai perguruan itu dengan sengaja dipersiapkan dan  diarahkan untuk menghadapi gerakan komunis. Gerakan melawan komunis inipun secara masif dijalankan oleh kelompok-kelompok pemuda yang kemudian membentuk kelompok tersendiri di kampung-kampung, seperti :
1.       Tapak Suci di kampung Kauman
2.       Benteng Melati di Kampung Kadipaten
3.       Perkasa di Kampung Suronatan
4.       Perguruan Eka Sejati di Kampung Karangkajen.

Anggota masing-masing perguruan bela diri itu tidak terbatas pada satu strata sosial yang tergabung dalam wadah Muhammadiyah saja, tetapi juga berasal dari berbagai kelompok pemuda Islam. Mereka banyak pula yang aktif di organisasi massa kepemudaan lainnya, terutama ketika umat bersatu padu  melawan agitasi dan propaganda komunis. Perguruan-perguruan itu lahir dari ummat, khususnya Tapak Suci putera Muhammadiyah yang dikenal kedekatan hubungan ideogisnya dengan HMI yang sering disebut-sebut sebagai anak umat.

Alat propaganda  PKI mengidentifikasikan Tapak Suci  sebagai sayap organisasi dan tukang pukul HMI. Hal itu disebabkan seringnya Tapak Suci membantu HMI dan kerap muncul bersama HMI dalam satu aktivitas.

TAPAK SUCI membentuk kelompok inti yang terdiri dari 20 orang anggota, yang diberi nama KOSEGU (Korps Serba Guna). Untuk kali pertama KOSEGU secara aktif membantu penumpasan gerakan komunis di sekitar tahun 60-an di Yogyakarta (Portal Resmi Tapak Suci Putera Muhammadiyah).

Kehadiran Tapak Suci yang ikut menggalang kekuatan dalam melawan komunis pada waktu itu dimaksudkan supaya  mendorong  kemunculan perguruan bela diri sejenis di daerah-daerah lainnya, terutama  kampung kantong-kantong Muhammadiyah.

Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKImasing-masing lembaga perguruan bela diri tersebutlebih berkonsentrasi meningkatkan upaya perlawanannya terhadap para pemberontak komunis. Apalagi ditambah melihat kedekatan hubungan yang sangat erat antara organisasi organisasi sayap komunis (Pemuda Rakyat, CGMI, Gerwani,  BTI dan Lekra dengan PKI sebagai organisasi induknya yang jelas terlihat dengan adanya garis komando langsung antara pemimpin PKI dengan perseorangan anggota itu yang dijalin melalui anggota PKI di dalammya.

Kebiadaban PKI di Yogyakarta selain merengut dua pahlawan revolusi dari TNI AD, Katamso dan Sugijono juga memakan korban  pahlawan Ampera di Yogyakarta ketika mahasiswa, pemuda dan pelajar  memperjuangkan amanat penderitaan rakyat. Nama kedua pahlawan Ampera itu kemudian diabadikan menjadi nama laskar Aris Margono di Yogyakarta sebagaimana laskar Arif Rahman Hakim di Jakarta.

Keberingasan PKI di Yogyakarta pasca pemberontakan yang gagal pada tahun 1965 juga diperlihatkan dengan menyerbu kampung yang mayoritas penduduknya muslim. Dengan seragam kalau tidak hitam atau merah mereka dengan senjata telanjang memasuki wilayah kampung Islam di kota Yogyakarta dengan dibantu oknum-oknum kesatuan militer berseragam tertentu.

Setiap kali gerombolan ini masuk, kadang siang kadang malam hari, bunyi kentongan 3 kali bertalu-talu selalu ditabuh dari masjid sebagai pertanda datangnya serangan.Anak-anak muda yang sebelumnya dilatih dan digembleng oleh pasukan RPKAD pun bersiap-siap mempertahankan kampung dan berhasil mengusirnya. Ada kemiripan dengan teror subuh di Kanigoro 13 Januari 1965.
Tindakan teror lainnya juga dilakukan dengan cara menghadang para aktivis Islam di jalan-jalan yang menyebabkan sering menimbulkan konflik horizontal dengan para pendukung PKI di Yogyakarta.

TAPAK SUCI PUETRA Muhammadiyah yang juga berkantor pusat di Yogyakarta secara kelembagaan konsisten dalam kancah pertahanan keamanan dan bela negara.

Kontribusi positif TAPAK SUCI PUETRA Muhammadiyah di lapangan bela negara pada masa penghancuran G.30 S/ PKI  tersebut didorong oleh kesadaran sejarahnya yang melihat teror PKI di berbagai daerah dirasa sudah mengancam rasa keadilan kemanusiaan secara masif dan mengganggu stabilitas serta eksistensi Indonesia sebagai negara dan bangsa.

Atas dasar  itu  dengan dilandasi semangat jihad fisablillah yang didasari pula dengan dasar legal formal konstitusional, Tapak Suci membentuk Barisan bela negara yang disebut KOSEGU, kepanjangan dari KORPS SERBA GUNA. KOSEGU dibentuk sebagai kesatuan pasukan elit perguruan Tapak Suci. Keberadaan KOSEGU diatur dalam AD/ART Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Secara Struktutal Kosegu berada dibawah naungan Departmen pendidikan Anggota dan Kader. Sebagai kesatuan pasukan Elit, KOSEGU sangat diperlukan peranannya di masyarakat, bangsa dan negara. KOSEGU dituntut kesiap siagaannya disegala kondisi ketika dibutuhkan untuk terjun ke masyarakat. Untuk itu syarat utama menjadi anggota KOSEGU adalah harus memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kesatuan.


 TUJUAN  KOSEGU
KOSEGU Dibentuk untuk membentuk pasukan elit yang berfungsi sebagai ;
1.       Pengamanan dan pertolongan terhadap bencana alam.
2.       Pengamanan asset-aset Muhammadiyah beserta ortomnya.
3.       Pengamanan eksistensi Kader Muhammadiyah dimanapun berada.
4.       Pengamanan terhadap kegiatan Muhammadiyah beserta ortomnya.
5.       Bela bangsa dan negara.

TARGET STANDAR SKILL PASUKAN KOSEGU.
Sebagai pasukan tempur elit. Anggota KOSEGU dituntut mempunyai beberapa keahlian sebagai berikut ;
1.       Menguasai Beladiri untuk pertempuran. Skill berkelahi tangan kosong 1 : 5.
2.       Menguasai senjata. Senjata tajam (jenis senjata lempar, lontar dan genggam) , senjata tumpul (toya panjang dan pendek), senjata Api, senjata rahasia.
3.       Mampu merakit senjata, peledak, dan membuat ramuan racun.
4.       Mengerti Intelegen (Spionase, sabotase, kamuflase).
5.       Mampu mengevakuasi korban bencana alam atau kecelakaan.
6.       Survival.

 PEMBAGIAN TUGAS KESATUAN
Untuk efektifitas kerja TIM  KOSEGU dibagi dalam 5 Divisi
1.       Divisi inti tempur.
2.       Divisi Logistik
3.       Divisi SAR
4.       Divisi Kesehatan.
5.       Divisi intelegen

MATERI PELATIHAN KOSEGU
1.       Beladiri praktis tangan kosong.
2.       Beladiri praktis bersenjata.
3.       SAR dan SURVIVAL.
4.       FIRST AID.
5.       Intelegen.

  JENJANG WAKTU PELATIHAN KOSEGU
Untuk membentuk pasukan elit KOSEGU dibutuhkan waktu Pelatihan min 1 tahun. Dimana Jadwal pelatihannya dibagi dalam 3 Tahap. Masing masing tahap lamanya 4 Bulan. Dan dalam sebulan dilakukan 2 kali pertemuan. Sekali pertemuan pelatihan dilakukan dalam waktu 5 jam. Jadi Total lama waktu pelatihan 120 jam dalam setahun.

  ATRIBUT DAN LOGO KOSEGU
Sebagai pasukan tempur rahasia, KOSEGU dalam pergerakannya bersifat senyap dan mematikan. Untuk itu Pakaian KOSEGU tidak menggunakan warna yang menarik perhatian publik. Atribut yang digunakan sebagai berikut ;
1.       Pakaian KOSEGU berwarna HITAM.
2.       Memakai kaos PDL lengan panjang berlogo KOSEGU warna emas.
3.       Memakai celana Taktikal.
4.       Memakai Rompi Taktikal bertuliskan Bordir KOSEGU warna emas di bagian dada sebelah kiri.
5.       Memakai Sepatu Taktikal.
6.       Ikat pinggang Gesper.
7.       Topi Hitam bertuliskan KOSEGU.





8.    Logo KOSEGU THE GHOST ARMY berbentuk senjata SEGU menyilang diatasnya bertuliskan KOSEGU. Warna LOGO, warna EMAS.
9.       Arti LOGO :

SEGU Menyilang = “Rawe rawe rantas, malang malang putung”. (Semboyan perjuangan 1945) yang mengangdung makna “Siapapun yang menjadi penghalang kedaulatan Agama, Bangsa dan negara akan ditumpas tuntas hingga ke akar akarnya
Warna Emas = Sinar Matahari berwarna keemasan. Simbol dari PUTERA MUHAMMADIYAH.

Sementara untuk Logo KOSEGU sebelumnya akan tetap digunakan sebagai lencana Anggota KOSEGU. 


Logo Kosegu tahun 1963 diciptakan oleh Bapak Pendekar Ajib Hamzah yang hingga tahun 2018 ini belum dibakukan oleh PPTS. 
Pendekar Ajib Hamzah Pencipta Logo KOSEGU 1963


 PERSYARATAN ANGGOTA KOSEGU



Adapun persyaratan anggota KOSEGU sebagai berikut
1.       Anggota Tapak Suci Minimal Kader.
2.       Usia Sekurang Kurangnya 18 tahun.
3.       Berkemauan dan berkesempatan.
4.       Sehat Jasmani dan Rohani.
Tidak Merokok, Miras, dan Narkoba.




 
;